Pemungutan suara di Kabupaten Yalimo, Papua berjalan lancar, warga antusias menyampaikan aspirasinya untuk memilih bupati dan wakil bupati.
Akhirnya, masyarakat Kabupaten Yalimo, Papua berhasil memilih Bupati dan Wakil Bupati dalam pemungutan suara putaran keempat di kabupaten itu, Rabu (26/01/2022). Daftar pemilih tetap di daerah ini berisi 90.948 nama pemilih.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo Yehemia Walianggen yang dihubungi Jayapura mengatakan, tidak ada kendala untuk melaksanakan pemilihan ulang (PSU) di setiap kantor pemungutan suara (TPS).
Yalimo telah menggelar sebanyak empat kali PSU sejak tahun 2021. PSU sebelumnya gagal karena pelanggaran dan salah satu calon Bupati dinyatakan tidak memenuhi syarat.Dari 270 wilayah yang berpartisipasi dalam pemilihan regional secara bersamaan pada tahun 2020, hanya Yalimo yang telah menyelesaikan pemilunya.
PSU di Kabupaten Yalimo ini diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Nahor Nekwek John Wilil sebagai nomor satu dan pasangan Lakius Peyon Nahum Mabel sebagai nomor dua.
Untuk memudahkan pengelolaan PSU, KPU Yalimo merekrut 25 orang sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan dan 894 orang sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang bekerja di 298 desa.
Aparat keamanan juga bekerja secara optimal untuk memastikan berfungsinya catu daya.
Komisioner Bawaslu Papua Ronald Manoach yang berada di Yalimo mengatakan, warga antusias mengikuti PSU di setiap TPS yang berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.
“Di lihat dari pantauan kami, tidak ada laporan pelanggaran dalam pelaksanaan PSU pada Rabu. Aparat keamanan juga bekerja maksimal untuk memastikan PSU berfungsi dengan baik,” kata Ronald.
Rekapitulasi suara di lima daerah pemilihan akan berlangsung dari 27 Januari hingga 4 Februari. “Kami menyiapkan ruang rekap di Elelim,” kata Jehemiah.
Kepala Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, juga di Elelim, mengatakan pelaksanaan PSU di Yalimo berjalan lancar: 1.500 orang telah dikerahkan untuk mengamankan PSU.
”Total 1.500 karyawan tersebar di lima distrik.Kami juga telah melakukan patroli skala besar di Elelim, ibukota Yalimo dan empat kabupaten lain untuk mencegah gangguan keamanan, “kata.
Sebelumnya, MK mendiskualifikasi Erdi Dabi sebagai calon bupati Yalimo karena Erdi masih dianggap mantan narapidana, sehingga hanya bisa mencalonkan diri sebagai calon bupati dalam lima tahun ke depan.
Tindakan tersebut memicu kerusuhan di distrik Elelim pada 29 Juni 2021. Ratusan pendukung Erdi diyakini telah membakar 34 gedung kantor pemerintah, 126 rumah, dan kios masyarakat. Massa juga membakar empat kendaraan roda empat dan 115 sepeda motor. Total kerugian akibat kesalahan tersebut mencapai Rp 324 miliar.