Jakarta, Persrakyat.com – Dikarenakan ketidakpuasan terhadap proyek pembangunan jalan tambang yang terus tertunda, sejumlah besar penduduk memblokir Jalan Mohammad Toha, di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor pada Senin (20/11/2023).
Mereka menuntut pemenuhan janji pembangunan jalan tambang yang telah dijanjikan oleh Gubernur Jawa Barat sebelumnya, Ridwan Kamil, enam tahun yang lalu.
Para demonstran merasa kesulitan menghadapi kondisi jalan tambang yang parah rusak akibat aktivitas truk besar yang sering melintas.
Akibatnya, jalan menjadi berdebu saat musim kemarau dan berubah menjadi kolam lumpur saat musim hujan, bahkan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas bagi sejumlah pengendara motor.
Ketidakpuasan juga meluas terhadap praktik pungutan liar yang marak terhadap sopir truk tambang, memungkinkan truk untuk melintas tanpa hambatan.
Aliansi Parung Panjang, yang terdiri dari ribuan massa, menuntut perubahan Peraturan Bupati (Perbup) sebagai landasan hukum untuk mendirikan portal.
Mereka juga mendesak penjagaan 24 jam oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di ruas jalan yang sering dilewati truk tambang. Tuntutan lainnya mencakup segera membangun dan memperbaiki jalan-jalan desa yang rusak karena aktivitas truk.
Terakhir, pemerintah Kabupaten Bogor diharapkan menugaskan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang memiliki integritas dan keberanian untuk mengatasi permasalahan di Parung Panjang, khususnya terkait dengan rencana pembangunan jalan tambang di jalan provinsi.
Dishub Diminta Memberlakukan Jadwal Khusus untuk Truk Besar
Pejabat Gubernur Jawa Barat sementara, Bey Machmudin, telah memerintahkan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk menerapkan jadwal khusus bagi truk besar yang mengangkut hasil tambang.
“Saya minta ditertibkan jamnya. Truk besar hanya diperbolehkan melintas di jalur tersebut pukul 22.00-05.00 WIB,” ujar Bey saat ditemui di Kota Bogor, Senin.
Selain menetapkan jam operasional, truk tambang juga tidak diizinkan untuk parkir di luar waktu yang telah ditentukan.
“Tonase dan kelayakannya juga harus dicek. Saya minta Pak Kapolres dan Pak Dandim untuk mengawasi itu. Tapi kebijakan ini untuk jangka pendek,” kata dia.
Sebagai solusi jangka panjang, rencananya akan segera dibangun jalan tambang yang telah dinantikan oleh masyarakat Parung Panjang dan sekitarnya.
“Untuk jalur tambang hari ini ada pembahasan antara Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dengan perusahaan swasta,” jelas Bey.
Kapan Jalan Tambang Direalisasikan?
Bey menegaskan urgensi dalam merealisasikan rencana pembangunan tersebut, mengingat bahwa proses pembebasan lahan telah dilakukan. Meskipun demikian, saat ini belum ada informasi pasti mengenai kapan jalan tambang tersebut akan direalisasikan.
“Jalurnya sudah tersedia tinggal memastikan dengan Kementerian PUPR,” ujarnya.
Sementara itu, ruas Jalan Mohammad Toha kembali normal siang ini, setelah sempat diblokir warga saat melakukan aksi unjuk rasa.
Baca Juga : Komentar Gibran soal MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
Yuk simak berita lainnya dadapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari persrakyat.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.