Bandung – Wakil Bupati Bandung terpilih Sahrul Gunawan menyoroti bantuan bagi korban bencana alam. Pasalnya, ia mendapatkan keluhan warga yang mengaku kesulitan ketika mengurus sejumlah bantuan akibat bencana.
Hal itu disampaikan Sahrul ketika menyambangi rumah warga yang rusak akibat angin kencang di Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Sahrul menilai, penyaluran bantuan korban bencana di Kabupaten Bandung masih lambat.
“Tadi saya juga bicara soal bagaimana penanggulangan bencana dan teknis penyaluran bantuan yang habis dengan masalah prosedural,” keluh Sahrul kepada wartawan, Senin (12/4/2021).
Ia mencontohkan seperti yang terjadi pada korban puting beliung di Cimenyan. Kata Sahrul, warga mengeluhkan karena bantuan tidak berupa tunai melainkan material bangunan.
“Karena pas saya Minggu lalu di Cimenyan dan Mekarsaluyu, itu kan masyarakat mengeluhkan, ingin bantuan secara tunai, terutama untuk material (dan kebutuhan pokok lainnya). Ini kan perlu verifikasi apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Sahrul.
Ia pun mengakui, ada peraturan yang belum jelas terkait teknis penyaluran bantuan bencana. Pasalnya, pemerintah daerah sering kali menanggulangi bencana dengan cara spontan.
“Saya kira itu harus dibenahi. Karena sesuatu yang spontan dan tiba-tiba. Maka penanganannya ya tiba-tiba. Artinya, perlu strategi khusus untuk itu. Karena itu kan ada di tupoksi saya sebagai wakil bupati. Saya juga ingin setelah dilantik, ini menjadi perhatian,” tegasnya.
Selain itu, ia pun menyoroti maraknya pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU). Ia menilai, dengan maraknya pembangunan di KBU berisiko tinggi menjadi pemicu bencana dan mengakibatkan kerugian material dan nyawa penduduk.
“Musibah kita kan gak ada yang tahu kapan datangnya, mudah mudahan ini menjadi pelajaran buat kita semua seperti misalnya Kawasan Bandung Utara (KBU), memang secara aturan untuk membangun hunian riskan. Mudah mudahan (bencana ini) menjadi pengingat untuk semuanya,” tuturnya.
Sebelumnya, beberapa wilayah di Kabupaten Bandung mengalami bencana alam. Salah satunya, di Kecamatan Ibun, satu orang tewas akibat tertimbun longsor. Kemudian di Solokan Jeruk dan Rancaekek, sejumlah rumah rusak akibat diterjang angin kencang.
sumber : detikcom