BERITA RADIO – Banyaknya debu Batu Bara di Kecamatan Pangenan menjadi perhatian sejumlah pihak yang disebabkan oleh bongkar muat salah satu perusahaan di lokasi tersebut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya menyebutkan selama ini tidak ada masyarakat yang mengeluhkan soal adanya debu batu bara.
Dikatakannya, debu Batu Bara diakibatkan terbawa oleh kendaraan angkut dari stok file tersebut.
“Itu kan terbawa sama ban kendaraan truck yang mengangkut Batu Bara dari stok file nya,” kata Deni saat diwawancarai selepas menghadiri acara di kantor Baznas Kabupaten Cirebon, Jum’at 26 Maret 2021.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada perusahaan stok file untuk menyemprotkan ban kendaraan terlebih dahulu agar tidak membawa debu batu bara.
“Disana ada matriknya untuk mengurangi dampak bongkar muat batu bara,” ucap Deni.
Selain itu dirinya meminta untuk perusahaan bisa mengurangi dampak dari debu batu bara. Ketika ditanya soal adanya keluhan masyarakat, sejauh ini dikatakannya belum ada keluhan dari masyarakat yang disampaikan kepada pihaknya.
“Sejauh ini sih belum ada keluhan dari masyarakat, kita aja taunya soal debu bara dari media,” ungkap Deni.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron MAg merasa geram, pasalnya dari praktek kegiatan bongkar muat itu sangat tidak menguntungkan bagi Kabupaten Cirebon.
“Dari kegiatan bongkar muat Batu Bara itu tidak ada pajak ke kita (Pemerintah Kabupaten Cirebon), jadi dari praktek bongkar muat Batu Bara daerah Kabupaten Cirebon cuma hanya mendapatkan debunya saja,” ungkap Imron.
Dirinya meminta kepada pengelola bongkar muat Batu Bara tersebut mengerti untuk bisa meminimalisir dampak dari kegiatan bongkar muatnya.
“Saya minta pengelola harus ngerti aja, masa gak bisa meminimalisir dampak dari bongkar muatnya supaya gak merugikan masyarakat,” tutur Imron.
Dirinya menegaskan jika pihaknya siap menindaklanjuti persoalan ini secara tegas pengelola bongkar muat Batu Bara yang berada di wilayah Timur Cirebon itu.
“Saya sudah perintahkan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk cek lokasi dan ditemukan banyak debu apalagi pabrik sekitar merasakan dampak bongkar muat batu bara,” tutup dia.